selamat datang di Indonesia, negeri tercantik sejagat raya. lihatlah keindahan, budaya, insan, kuliner, wisata, keunikan dan apa saja tentang Indonesia

Jumat, 27 Mei 2011

Anoa

Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Satwa Langka ini ada 2 jenis yaitu Anoa Dataran Rendah (Bubalus Depressicornis) dan Anoa Pegunungan (Bubalus Quarlesi). Kedua satwa ini tinggal didalam hutan yang jarang dijamah manusia. Dan kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yg masih bertahan hidup. Anoa sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist telah dikategorikan sebagai hewan yg terancam punah.
Ciri-ciri Anoa:
1. Kulitnya pada umumnya bewarna sama dengan kulit kerbau
2. Bentuknya seperti kerbau hanya saja Anoa lebih kecil yaitu sebesar kambing
3. Tanduknya lurus kebelakang serta meruncing dan agak memipih
Keunikan Anoa:
1. Hidupnya berpindah-pindah dan apabila bertemu dengan musuhnya ia akan melindungi diri dengan cara menceburkan diri ke rawa-rawa, dan apabila tidak ada rawa-rawa maka dengan terpaksa ia akan melawan dengan tanduknya.
2. Anoa dataran rendah dapat hidup hingga 30 tahun sdgkan anoa pegunungan hanya sampai 25 tahun
3. Anoa betina menghasilkan 1 bayi dalam setiap kehamilan sekitar 9-10 bulan
4. Tanduknya digunakan untuk menyibak semak-semak atau menggali tanah
5. Ketika sdg bersemangat Anoa pegunungan akan mengeluarkan suara "Moo"
Macam Anoa:
1. ANOA DATARAN RENDAH
Anaoa dataran rendah mempunyai ukuran tubuh lebih gemuk dari saudaranya anoa pegunungan. Panjang tubuhnya sekitar 150 cm dan tingginya sekitar 85 cm.
Panjang tanduknya adalah sekitar 40 cm sedangkan berat tubuhnya mencapai 300 kg.
Anoa ini menyukai hutan ditepi sungai atau danau mengingat satwa ini membutuhkan air untuk minum juga gemar berendam ketika matahari menyengat.

2. ANOA PEGUNUNGAN
Anoa pegunungan memiliki ukuran tubuh lebih ramping dari pada anoa dataran rendah sekitar 122-153 cm dgn tinggi sktar 75 cm. Panjang tanduknya sktar 27 cm dgn berat tubuh sekitar 150 kg. Anoa gunung memiliki warna rambut coklat kehitaman atau coklat kemerahan. Rambut lebih tebal, tidak terdapat bercak putih bentuk sabit pada leher. Dan bulu anoa ini lembut menggemaskan, tidak berbau seperti kambing atau domba.... Ekor lebih pendek, tidak lebih dari seperdua jarak pangkal ekor dengan persendian lutut belakang. Potongan melintang pangkal tanduk berbentuk conical, tidak terdapat garis-garis cincin (wrinkled) pada pangkal tanduk. Panjang tanduk 146-199 mm, panjang tengkorak 244-290 mm. Anoa pegunungan cenderung lebih aktif pada pagi hari dan beristirahat pada malam hari.

CITES juga memasukkan ke 2 satwa ini dalam Apendils I yg berarti tdk boleh diperjual belikan. Pemerintah RI juga memasukan anoa sbg salah satu satwa yg dilindungi dlm peraturan pemerintah No.7 thn 1999.

Meskipun bentuknya mirip sapi sejatinya anoa ini adalah satu rumpun dengan kerbau dengan nama ilmiah Bubalus quarlesi dan Buabalus depresicornis. Satwa liar ini sangat ditakuti karena sifatnya yang agresif dan pemarah dan tanduknya sangat tajam yang menjadi senjata andalannya. Sudah banyak korban manusia yang menjadi sasaran kemarahannya bahkan sampi meninggal dunia. Meskipun satwa ini sangat ditakuti tapi banyak perburuan menggunakan jerat yang membunuhnya. Di kaki gunung Rorekatimbu sebelah utara banyak sekali dijumpai satwa ini. bahkan ada juga warung makan yang menyediakan daging anoa di Pada Hai Kabupaten Poso. Ukurannya yang kecil sebesar rusa dengan warna gelap membuat satawa ini sukar sekali ditemui dalam hutan. Peranannya dalam ekologi hutan adalah sebagai agen penyebar tanaman hutan dan membuka peluang biji tumbuh dengan terbukanya rumput-rumputan dan paku-pakuan yang mengalangi masuknya sinar matahari. Sangat sedikit sekali penelitian tentang satwa ini.

Beberapa tempat yg terdapat satwa ini: Cagar Alam Gunung Lambusago, Taman Nasional Loro-Lindi dan TN Ravia Aopa Watumohai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar