selamat datang di Indonesia, negeri tercantik sejagat raya. lihatlah keindahan, budaya, insan, kuliner, wisata, keunikan dan apa saja tentang Indonesia

Jumat, 20 Mei 2011

Bunga Rafflesia Arnoldi

Rafflesia Arnoldi pertama kali ditemukan di Desa Pulau Lebar Kabupaten Bengkulu Selatan dengan berat keseluruhan 15 pon. Tumbuhan ini ditemukan pada tanggal 20 Mei 1818 oleh Sir Thomas Stanfort Raffles seorang Gubernur Jenderal Inggris pada waktu itu, bersama seorang pencinta alam Dr. Joseph Arnold. Untuk menghormati penemuan ini, maka tumbuhan ini diberi nama Rafflesia arlnoldii, walaupun masyarakat Bengkulu telah dahulu mengenal tanaman ini dengan nama bunga Benalu, Krubut, Ambun, Pelimun, Ambai–ambai dan Sekedai.Rafflesia arnoldii merupakan jenis Rafflesia yang paling dikenal masyarakat luas, termasuk famili Raffesiaceae yang sifat hidupnya holoparasit sejati yaitu tumbuhan yang sepenuhnya tergantung pada tumbuh inang (Tetrastigma sp) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan inang ini tergolong tumbuhan liana sehingga tipe vegetasi tempat kehidupannya adalah vegetasi yang memiliki pohon–pohon untuk tempat membelit. Liana (Tetrastigma sp) secara alami tumbuh di kawasan habitat Rafflesia di daerah hutan hujan tropik. Ia tumbuh menggantung pada pohon besar yang mencapai ketinggian lebih dari 10 m.
Rafflesia Arnoldii adalah salah satu jenis flora unik Indonesia yang dinobatkan sebagai “puspa langka nasional Indonesia”. Ia mempunyai nama daerah yang beragam sesuai dengan bahasa penduduk kawasan tumbuhnya, seperti sekedai, ambun, bunga benalu, bunga hantu, ambai-ambai dan lain-lain. Ada beberapa macam bunga Rafflesia seperti Rafflesia Acehencis, Rafflesia Rochussenii, Rafflesia zollingeriana dan lain-lain yang tumbuhnya tersebar di beberapa daerah di kawasan Malenesia yang meliputi Malaysia, Indonesia dan Filipina. Tetapi jenis-jenis ini umumnya berukuran lebih kecil dengan penampilan saling berbeda. Rafflesia Arnoldii berukuran raksasa dan diketahui hanya terdapat di Sumatera dan penyebarannya berada di sepanjang punggung Bukit Barisan dari Aceh sampai Lampung dengan pusat ekologi di Bengkulu


Berdasarkan kualifikasi dunia tumbuhan, Rafflesia digolongkan dalam divisi Spermatophyta ; Klas Angiospermae ; Subklas Dicotyledoneae ; Ordo Aristochiales ; Famili Rafflesiaceae ; Genus Rafflesia ; Spesies Rafflesia Arnoldii. Tumbuhan ini termasuk berumah dua (dioeceous) yaitu bunga jantan dan bunga betina terletak pada individu yang berbeda yang bisa terdapat individu inang yang sama maupun berbeda. Pertumbuhan Rafflesia Arnoldii dimulai dengan perkecambahan yang terdapat di dalam kulit tumbuhan inang kemudian berkembang menjadi benang-benang


Proses terbentuknya bunga diawali oleh pembengkakan di dalam akar atau batang tumbuhan inang serta terbentuknya kuncup. Kuncup ini terus membesar sampai secara perlahan merobek permukaan. Kulit inang pecah sehingga terlihat bagian kuncup yang diliputi oleh braktea berwarna putih yang kemudian berubah menjadi coklat kehitaman. Pada diameter sekitar 25 cm, braktea tergeser dan terlepas satu persatu sehingga terlihat bagian bunga berwarna merah muda, bagian ini merupakan bagian yang kelak menjadi perigonium ( perhiasan bunga ). Braktea dapat dibedakan dari perigonium yaitu dari warnanya yang lebih gelap, lebih keras dan lebih tipis. Bunga mulai mekar dengan membukanya lobur perigonium satu persatu atau kira-kira pada saat kuncup berdiameter 30-35 cm. Lamanya perkembangan dari kuncup yang berdiameter 4 cm sampai bunga mekar ( diameter kuncup sekitar 34 cm ) diperkirakan 310 hari. Sedangkan waktu yang diperlukan dari fase biji sampai terbentuknya biji lagi diperkirakan selama 4,5 – 5 tahun.
Masa mekar sampai layu bunga Rafflesia Arnoldii biasanya 5-7 hari, kemudian membusuk dan biasanya akan dikerumuni lalat dan serangga lain. Rafflesia Arnoldii berbunga sepanjang tahun dan saat berbunga paling banyak adalah pada bulan-bulan basah.
Saat mekar, bunga Rafflesia Arnoldi mengeluarkan bau agak busuk. Sehingga ada yang menyamakan namanya dengan bunga bangkai ( Amorphophallus titanum ). Selain itu Rafflesia Arnoldii juga dikenal dengan sebutan “Padma Raksasa” karena ukurannya yang besar.

Bau busuk dari Rafflesia Arnoldii akan menarik berbagai jenis serangga terutama lalat. Lalat ini akan hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Rafflesia Arnoldii merupakan tumbuhan berumah dua, sehingga dalam penyerbukannya memerlukan perantara yang berupa hewan. Lalat merupakan hewan utama yang membantu dalam penyerbukan. Lalat penyerbuk pada tumbuhan ini adalah Lucilia sp (lalat hijau) dan Sarchopaga ( lalat abu-abu ). Jika bunga betina dapat diserbuki maka akan dihasilkan buah yang berisi lebih dari 100 biji. Bunga jantan dan bunga betina akan sulit dibedakan apabila kita lihat dari luar karena kedua-duanya berwarna merah kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik putih.
Biji Rafflesia Arnoldii yang terdapat pada jaringan buah yang terurai hanya dapat tumbuh pada tumbuhan inangnya bila terdapat hewan penyebar biji yang berfungsi sebagai pembawa biji dan melukai akar tumbuhan inang. Hewan yang berperanan dalam penyebaran biji ini diduga berasal dari mamalia berkuku ( ungulata ) seperti babi hutan, rusa, kijang dan jenis tupai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar