selamat datang di Indonesia, negeri tercantik sejagat raya. lihatlah keindahan, budaya, insan, kuliner, wisata, keunikan dan apa saja tentang Indonesia

Sabtu, 21 Mei 2011

Candi Muaro Jambi

Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia yang kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Kompleks percandian ini terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, tepatnya di tepi Batang Hari, sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi.


Luas situs Candi Muaro Jambi sebesar 12 kilometer persegi, merupakan kawasan ibadat Budha pada zaman kerajaan Sriwijaya. Situs Percandian Muaro Jambi terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muara Jambi. Jaraknya dari ibukota provinsi Jambi sekitar 40 kilometer. Kompleks ini tak jauh dari daerah aliran sungai Batanghari. Untuk sampai ke sana, bisa menempuh jalur darat atau pakai kapal cepat lewat sungai. Pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris bernama SC Crooke pada 1820, ketika ditugasi memetakan Sungai Batanghari.


Candi Muaro Jambi memilih 80-an candi, sembilan candi besar. Ada sembilan candi yang besar : Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, candi Gedong satu dan Gedong dua, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Telago Rajo, Candi Kembar Batu dan Candi Astano. Candi Gedong Satu terhitung unik di kompleks candi Muaro Jambi. Tak diketahui secara pasti kapan candi ini dibangun. Luas halamannya sekitar 500an meter persegi, terdiri dari bangunan induk dan gapura. Bentuknya sangat berbeda dengan candi umumnya di Pulau Jawa. Candi tak dibuat dari batu alam, tapi dari batu bata. Pada tiap bata merah, terdapat pahatan relief. Sebagian dari bata ini ada yang disimpan di museum. Ditemukan banyak benda bersejarah yang tak ternilai harganya di kompleks candi ini. Kini barang-barang itu disimpan di museum Negeri Jambi. Misalnya ada arca gajah singa, juga arca Dwarapala. Arca Dwarapala, ditemukan di Candi Gedong. Secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 2002 waktu pemugaran gapuranya. Kalau dulu fungsinya sebagai penjaga gerbang, kalau sekarang katakanlah sekuritinya atau satpamnya. Satu arca lagi adalah Arca Prajnaparamita, dewi perlambang kesuburan. Sayang, beberapa bagian arca ini belum ditemukan seperti tangan dan kepalanya. Kemudian ada arca Prajnaparamitha, ditemukan di Candi Gumpung. Sayangnya sampe sekarang kepalanya belum ditemukan. Ini perempuan, ini adalah suatu lambang suci agama Budha. Di museum ini juga tersimpan belanga dari perunggu seberat 160 kilogram, tingginya 60an sentimeter, dengan diameter lubang belanga sekitar satu meter. Belanga ini diduga sebagai salah satu alat ritual umat Budha aliran Tantrayana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar