selamat datang di Indonesia, negeri tercantik sejagat raya. lihatlah keindahan, budaya, insan, kuliner, wisata, keunikan dan apa saja tentang Indonesia

Selasa, 17 Mei 2011

Tradisi Nganggung Di Pulau Bangka

Ini tradisi dari  pulau Bangka. Terletak di sebelah pesisir Timur Sumatra Selatan, berbatasan dengan Laut China Selatan di sebelah utara, Pulau Belitung di timur dan Laut Jawa di sebelah selatan yaitu 1°20’-3°7 Lintang Selatan dan 105° - 107° Bujur Timur memanjang dari Barat Laut ke Tenggara sepanjang ± 180 km. Dengan luas wilayah ± 11.693.54 km², Bangka yang dikenal dengan sebutan Pulau Timah ini memiliki adat istiadat dan budaya yang menarik. Salah satunya adalah tradisi nganggung pada perayaan hari-hari besar Islam.
Nganggung adalah sebuah kegiatan membawa makanan di atas dulang (tampah) dan menyantapnya bersama-sama setelah selesai pembacaan doa-doa dan pujian-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Nganggung biasanya digelar di masjid-masjid maupun di surau. Ritual ini merupakan tradisi keagamaan yang masih sangat kental apalagi di daerah perdesaan. Tradisi ini merupakan rangkaian kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, saling membantu antarwarga dalam suatu desa atau kampung.
Nganggung biasanya  dilakukan untuk menyambut datangnya hari besar Islam seperti 1 Muharram , Maulid Nabi , isro’ Mi’roj , Nuzul Qur’an , Idhul Adha , Idul Fitri. Pada hari-hari besar Islam tersebut selalu dirayakan dengan tradisi nganggung. Selain itu, nganggung juga untuk menghormati orang yang meninggal dunia atau menyambut kedatangan tamu besar, seperti gubernur, bupati atau walikota.
Masyarakat Pulau Bangka melakukan tradisi ini sudah turun temurun. Bahkan dibeberapa tempat, perayaan Maulid nabi dilakukan dengan sangat meriah bahkan melebihi kemeriahan perayaan hari raya Idul Fitri seperti di Desa Zed, Simpang Katis, Desa Selindung Lama, Sinar Baru, Kemuja dan beberapa desa lainnya. Di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat misalnya, sejak pagi hari masyarakat telah berbondong-bondong menuju masjid untuk menggelar berzanji. Berzanji adalah kitab dimana sejarah Rosullullah dikisahkan. Ratusan jamaah hadir memenuhi masjid Rahmatuddin, selain adat itu do'a dan hidangan sepintu sedulang menjadi bagian dalam perayaan maulid ini.
Setelah acara di masjid selesai, warga bergantian saling bergantian mengunjungi rumah sanak saudara maupun tetangga layaknya seperti perayaan hari raya Idul Fitri. Para tuan rumah menyediakan jamuan mulai dari kue-kue, minuman, dan tentunya tak ketinggalan ketupak 'lepet' yang merupakan menu wajib dalam perayaan-perayaan keagamaan seperti ini. Tamu yang datang pun tidak hanya dari Desa Kemuja, namun juga dari daerah lain yang ada dipulau Bangka.
Di sisi lain, nganggung sendiri ditujukan untuk menggalakkan solidaritas berjamaah yang mungkin mulai pudar. Makin berkembangnya nganggung di hari-hari besar agama Islam hingga pada acara kematian merupakan wujud kepedulian masyarakat untuk membesarkan hati keluarga yang berduka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar