selamat datang di Indonesia, negeri tercantik sejagat raya. lihatlah keindahan, budaya, insan, kuliner, wisata, keunikan dan apa saja tentang Indonesia

Jumat, 20 Mei 2011

Penyu Belimbing

Penyu belimbing yang telah bertahan hidup selama lebih dari ratusan juta tahun, kini menghadapi kepunahan. Dari perkiraan menunjukkan, selama dua puluh tahun terakhir jumlah spesies ini menurun dengan cepat, khususnya di kawasan pasifik: hanya sekitar 2.300 betina dewasa yang tersisa. Hal ini menempatkan penyu belimbing pasifik menjadi penyu laut yang paling terancam populasinya di dunia. Di kawasan Pasifik, seperti di Indonesia saja, populasinya hanya tersisa sedikit saja dari sebelumnya (2.983 sarang pada 1999 dari 13000 sarang pada tahun 1984).

 Uraian fisik penyu belimbing
  • Memiliki kulit cangkang berwarna gelap dengan bintik-bintik putih yang tidak sekeras penyu lain
  • Sirip depannya panjang
  • Ukurannya dapat mencapai hingga 180 cm dan berat 500 kg
  • Merupakan penyu laut terbesar dan salah satu reptil terbesar yang masih hidup.

Penyu belimbing dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka hanya muncul ke daratan pada saat bertelur. Penyu belimbing dilaporkan terlihat di hingga di wilayah utara, Alaska hingga di kawasan selatan di Tanjung Harapan, Afrika.

Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per musim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Anehnya, sekitar setengah dari telur di setiap sarang sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik, atau tidak memiliki kuning telur. Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.Penyu belimbing berukuran besar sangat luar biasa, karena hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).

Penyu belimbing punya hobi yang unik. Keliling dunia dan menjelajahi samudera! Hewan ini memang suka sekali berpindah-pindah tempat jadi agak sulit mengetahui keberadaannya. Untuk itu di tahun 2003, dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pergerakan si penyu belimbing. Sebuah alat pun dipasangkan pada punggung penyu belimbing. Dengan begitu, peneliti bisa memantau penyu ini lewat satelit.
Hasil dari penelitian itu mengejutkan! Kini, salah satu penyu berada Pantai Barat Amerika Serikat, tepatnya di Monteray Bay, sekitar 25 km dari Golden Bridge, San Fransisco. Ini berarti, penyu belimbing tersebut telah mengarungi Samudera Pasifik dan menempuh jarak sekitar 96.000 km dari habitat asalnya di Papua dalam jangka waktu lebih dari satu tahun! Ck..ck..ck.

Biasanya dari 1.000 telur Penyu Belimbing yang menetas, hanya satu hingga lima ekor yang hidup menjadi dewasa hingga puluhan tahun. Sayang banget! Belum lagi jumlah penyu yang berkurang akibat perburuan liar yang suka menangkap penyu untuk diambil daging, cangkang dan telurnya. Lama-lama keberadaan penyu belimbing pun makin sedikit.
Pencemaran laut juga menjadi sebuah masalah besar. Sampah plastik yang dibuang ke laut menjadi makanan penyu belimbing. Itu karena sampah tersebut mirip dengan ubur-ubur kesukaan hewan itu. Sebagai pemangsa utama ubur-ubur, penyu belimbing menjadi pengatur keseimbangan populasi ubur-ubur di alam dan populasi ubur-ubur pun bertambah.Jika ubur-ubur bertambah banyak bisa menyebabkan penurunan populasi ikan karena ubur-ubur adalah pemangsa utama larva ikan tersebut. Nah, itulah perlunya pelestarian penyu belimbing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar