Upacara Adat Saparan Merti Dusun Gunting atau Saparan Sendang Pelempoh selalu diadakan setiap malam Jumat Pon bulan Sapar dalam system kalender Jawa. Ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat setempat atas segala kenikmatan dan karunia Tuhan kepada mereka dan dusun mereka. Upacara ini dipusatkan di Padepokan Sendang Pelempoh karena upacara ini memang ditujukan untuk merti sendang sekaligus merti ‘merawat’ dusun. Sebelum upacara tersebut dilaksanakan, pada malam sebelumnya warga setempat menggelar acara tahlilan bersama di Padepokan Sendang Pelempoh. Acara seperti ini sudah berjalan sejak zaman penjajahan Belanda. Demikian menurut sumber setempat. Tahlilan sendiri dilakukan untuk mendoakan arwah para leluhur yang sudah meninggal di Dusun itu, termasuk arwah Kyai Selarong yang diyakini sebagai cikal bakal pembuka Dusun Gunting pada kisaran awal abad ke-19.
Sendang Pelempoh sendiri merupakan sendang yang keberadaannya cukup penting di wilayah Dusun Gunting dan sekitarnya, utamanya di masa lalu. Maklum pada masa lalu sumber air menjadi sesuatu yang vital bagi makhluk hidup termasuk manusia. Wilayah Dudun Gunting yang berada di perbukitan kapur juga merasakan nilai pentingnya sumber air ini untuk kehidupan. Lebih-lebih di masa lalu air dari sumber yang berupa sumur belum banyak. Kecuali itu Sendang Pelempoh juga dipercaya memiliki kegunaan lain, yakni airnya sering digunakan untuk pengobatan alternatif. Demikian pula ketam yang hidup di dalam sendang ini. Hal-hal demikian menjadikan keberadaan Sendang Pelempoh menjadi penting bagi Dusun Gunting dan sekitarnya.
Untuk keperluan Upacara Saparan Merti Dusun Gunting dan Sendang Pelempoh, ratusan ambengan (besek) kenduri dikumpulkan dan didoakan bersama di Padepokan Sendang Pelempoh. Bersamaan dengan itu juga disajikan sekitar ratusan ingkung ayam (ayam yang dimasak utuh dengan santan). Ada pula sajian yang tidak pernah ditinggalkan dalam Saparan Dusun Gunting dan Sendang Pelempoh ini yakni sajian berupa minuman dawet Mbah Kasan yang sudah terkenal sejak tahun 1955. Di samping itu panitia juga menyiapkan nasi gurih (semacam nasi uduk) dalam beberapa puluh panci besar. Demikian juga beratus-ratus sisir pisang disajikan dalam upacara itu. Alhasil, acara semacam itu tidak ubahnya menjadi semacam acara pesta dusun, guyub dan bertemunya hampir semua warga dusun tanpa membedakan usia, golongan, dan status sosialnya.
Sebelum kenduri dan ubarampenya didoakan, panitia membacakan secara ringkas perihal legenda terjadinya Sendang Pelempoh dan Dusun Gunting. Kecuali itu panitia juga membacakan siapa-siapa saja yang secara khusus menyampaikan syukur atau ngluwari nadar karena keinginannya telah terkabulkan. Setidaknya ada 50-an orang yang namanya dibacakan oleh panitia dalam keperluan itu.
Usai pembacaan nama-nama orang yang menyatakan bahwa harapannya telah terkabulkan, maka kenduri yang telah disiapkan itu pun didoakan bersama dengan dipimpin oleh kaum atau rois setempat. Setelah pembacaan doa nasi gurih, ingkung ayam, dan pisang yang telah disiapkan panitia pun dibagikan kepada semua peserta kenduri. Tidak ketinggalan anak-anak pun diberi suwiran-suwiran daging ingkung ayam, nasi gurih, pisang dan segelas dawet.
Wajah kegembiraan pun terpancar dari semua warga yang hadir di situ. Semua mendapatkan bagiannya. Bahkan Tembi pun diminta membawa pulang nasi kenduri plus suwiran-surian ingkung ayam. Demikian juga dawet pun disuguhkan untuk Tembi. Pendeknya, semua orang yang hadir di tempat itu diajak bergembira bersama. Menikmati kemurahan rejeki bersama-sama.
Selain kenduri yang dibagi ke semua warga yang ada di lokasi, di kompleks Sendang pelempoh juga terdapat sebuah lokasi atau tempat yang dinamakan Njaro atau Jaro. Letak Jaro berada di sisi selatan gedung Padepokan Sendang Pelempoh. Jaro ini digunakan sebagai tempat untuk memberikan sesaji. Sesaji ini diberikan ke tempat ini oleh warga setiap kali warga setempat mengadakan hajatan. Entah itu berupa saparan itu sendiri, pengantinan, sunatan, syukuran kenaikan pangkat, dan sebagainya. Sesaji diberikan ke tempat itu sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan dan leluhur.
Sendang Pelempoh yang terletak di Dusun Gunting ini berlokasi di pegunungan kapur wilayah Kecamatan Pandak. Untuk menuju lokasi ini pengunjung harus memasuki jalan dusun yang sekarang telah diperkeras dengan semen sekalipun pengerasan hanya dilakukan di bagian tengah dengan lebar sekitar 50 Cm. Hal itu terjadi karena masih terbatasnya dana untuk pembangunan jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar