Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. Taman seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Provinsi NAD yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Nanggroe Aceh Darussalam. Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.
Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik. Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Banyak kegiatan wisata yang dapat dinikmati, di Tangkahan misalnya. Pengunjung akan ditemani pemandu lokal yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang hutan dan interpretasi alam, sehingga kita dapat mengetahui akan kekayaan alam yang tersembunyi di hutan ini. Jangan kaget jika pertama kali melihat para pemandu (ranger) di Tangkahan, sepintas memang tampak agak 'seram', dengan rambut panjang, wajah persegi, dan logat karo yang keras, tapi jangan berprasangka buruk dulu lho... Ranger di sini semuanya dijamin super ramah dan sangat humoris. Istilah "don't judge the book by its cover" memang benar terbukti di sini. Apa aja sih yang bisa dilakukan di Tangkahan? Ada 7 gajah yang biasa dipakai untuk trekking. Trekking di sini maksudnya adalah Anda akan diajak masuk ke dalam hutan dengan menunggang gajah. Uniknya, gajah yang Anda tunggangi adalah gajah-gajah terlatih yang juga digunakan untuk patroli atau melindungi Taman Nasional dari kegiatan ilegal seperti perburuan, perambahan, dan tentu saja illegal loging. Uniknya lagi, jalur yang digunakan untuk trekking pun adalah jalur yang biasa dipakai untuk berpatroli. Jadi, sambil berwisata dan menunggang gajah, kita bisa membayangkan bagaimana rasanya berpatroli di dalam hutan.
Cara pencapaian lokasi: Medan-Kutacane berjarak ± 240 km atau 8 jam dengan mobil, Kutacane-Gurah/Ketambe berjarak ± 35 km atau 30 menit dengan mobil, Medan-Bohorok/Bukit Lawang berjarak ± 60 km atau 1 jam dengan mobil, Medan-Sei Betung/Sekundur berjarak ± 150 km atau 2 jam dengan mobil, Medan-Tapaktuan berjarak ± 260 km atau 10 jam dengan mobil.
Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektar yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan:
1. Suaka Margasatwa Gunung Leuser : 416.500 hektar
2. Suaka Margasatwa Kluet : 20.000 hektar
3. Suaka Margasatwa Langkat Barat : 51.000 hektar
4. Suaka Margasatwa Langkat Selatan : 82.985 hektar
5. Suaka Margasatwa Sekundur : 60.600 hektar
6. Suaka Margasatwa Kappi : 142.800 hektar
7. Taman Wisata Gurah : 9.200 hektar
8. Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas: 292.707 hektar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar