Sawarna merupakan salah satu desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Panorama keindahan alam desa ini cukup menawan. Objek wisata di desa ini sering dikunjungi oleh para wisatawan dari mancanegara. Keindahan Pantai Tanjung Layar, Pasir Putih dan pantai lainnya yang menjadikan Desa Sawarna mendapat sebutan sebagai Desa Wisata. Untuk berkunjumg ke desa ini bisa ditempuh dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ke arah Malimping, Bayah sampai Pantai Pulomanuk yang jaraknya kurang lebih 126 Km.
Jalan raya menuju tempat wisata ini sudah memadai, beraspal hotmix mulus. Keindahan semakin terasa seiring dengan sajian pemandangan alam pantai di sepanjang jalan mulai dari Malimping hingga Sawarna. Potensi wisata alam yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata dan daya tarik wisata di Desa Sawarna terbagi dalam dua bagian, pertama yaitu obyek wisata pantai yang terdiri dari Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, dan Pantai Karang Seupang. Objek wisata alam lainnya adalah gua yang juga banyak terdapat di sana.
Kendaraan umum yang bisa mencapai Sawarna dan tempat-tempat wisata di sekitarnya adalah ojek. Harganya tidak terlalu mahal, setara dengan perjalanan melelahkan yang harus dilalui. Karena masih jarang ‘dijamah’ untuk motobikers yang hendak bermalam paling tidak menumpang di rumah penduduk. Umumnya penduduk kerap menyewakan rumah untuk rombongan yang mengunjungi pantai Sawarna ini. Sementara itu, ada satu penginapan yang cukup besar yakni Sawarna Beach. Walau terbilang besar, namun soal harga sangat terjangkau dengan kocek motobikers.
Untuk mencapai pantai Sawarna, motobikers mesti melalui perkebunan, sawah, dan rumah penduduk. Pantai Sawarna dijadikan rujukan mengingat airnya yang jernih serta memiliki hamparan pasir putih. Tapi keindahan pantai Sawarna masih belum ada apa-apanya, dibandingkan tempat lain di sekitar Sawarna yang belum tereksplor. Sebut saja pantai Ciantir yang terletak di jajaran pantai Sawarna. Selain pantai Ciantir, masih ada lokasi lain yang tidak kalah menarik, Tanjung Layar, namanya. Tanjung Layar adalah tanjung dengan karang besar berbentuk layar. Saat air surut, motobikers bisa melihat langsung keindahan karang yang menjulang itu.
Pantai Sawarna memang belum menjadi daerah wisata resmi oleh pemerintah setempat. Oleh karena itu, tidak ada hotel atau villa yang mewah. Jangan kedua hal tersebut, restoran saja tidak jumpai. Kalaupun ingin membeli makanan atau minuman ringan, tersedia di warung-warung kecil yang dikelola warga lokal. Untuk penginapan, penduduk sekitar memanfaatkan rumahnya untuk dijadikan penginapan. Sekitar 7-10 rumah warga beralih fungsi menjadi penginapan ketika musim liburan tiba. Sebagian besar lokasinya dekat ke pantai. Mengenai tarif, kurang lebih mereka menawarkan harga yang sama. Tinggal anda pintar-pintar menawar saja. Selain Pantai Sawarna tadi, anda juga bisa mengunjungi Tanjung Layar, sekitar 2 km dari Pantai Sawarna. Disini, anda bisa melihat dua karang besar (cadas) yang menjulang tinggi diantara laut. Sepertinya, dua cadas tersebut berada dalam air dahulu kala, sehingga ketika air laut surut seperti sekarang, terlihatlah cadas tersebut. Tanjung Layar ini sangat cocok bagi fotografer yang sedang hunting foto. Selain dua cadas tersebut, disini anda bisa mendapatkan momen ombak besar menghantam karang-karang.
Masih belum puas? Masih ada Legon Pari. Legon merupakan tempat tidur atau sarang pari. Pantai ini jauh lebih indah dari pantai sebelumnya, dengan pasir putih yang berkilauan dan belum banyak penduduk yang menetap disini. Selain pantai, ada pula goa yang bisa ditelusuri, yaitu Goa Lalay dan Goa Langir. Goa Lalay menjadi sarang kelelawar namun tetap keindahannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar